Apakah bahaya bakteria HP kepada gastrik?

Apakah bahaya bakteria HP kepada gastrik?

Bakteria Helicobacter Pylori (HP) adalah penyebab utama ulser gastrik dan duodenum, bahkan dapat menyebabkan kanker. Mengetahui tanda-tanda awal infeksi dapat membantu Anda memeriksanya secara proaktif dan mendapatkan perawatan yang efektif.

  1. Gambaran Umum tentang Bakteria HP pada Lambung Helicobacter Pylori, yang hidup di lapisan lambung, mengeluarkan enzim dan toksin yang menyebabkan ulser gastrik dan duodenal serta meningkatkan risiko kanker. Bakteria HP dapat menyebar dengan cepat dari orang ke orang. Meskipun demikian, keberadaannya tidak selalu berbahaya. Menurut rekomendasi global, eliminasi bakteria HP direkomendasikan dalam kasus-kasus berikut:

    • Gastritis yang terkait dengan tumor MALT (jenis tumor perut yang terkait dengan infeksi HP)
    • Pasien dengan diagnosa ulser gastrik dan duodenal
    • Kanker perut awal yang diobati dengan reseksi mukosa endoskopik (EMR) atau reseksi mukosa (ESD)
    • Pasien kanker perut lanjut yang telah menjalani operasi
    • Gastritis kronis yang rumit oleh keradangan mukosa gastrik atropik
    • Orang dengan kekurangan zat besi atau vitamin B12 tanpa penyebab yang diketahui
    • Pasien dengan trombositopenia
    • Gangguan pencernaan fungsional
    • Orang yang menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka waktu yang lama
    • Orang yang memiliki riwayat keluarga (orang tua/saudara) dengan kanker perut
  2. Gejala Infeksi HP pada Pasien Kebanyakan orang yang terinfeksi bakteria HP dalam lambung tidak menunjukkan gejala. Namun, ketika infeksi ini menyebabkan ulser gastrik dan duodenal, pasien dapat mengalami beberapa gejala seperti:

    • Sakit pada daerah epigastrium: Gejala ini biasanya pertama kali dirasakan oleh pasien. Sakitnya sering terlokalisir di atas pusar, terkadang bersifat intermittan, terkadang terasa tumpul.
    • Gangguan pencernaan: Mengakibatkan sembelit atau diare pada pasien. Feses biasanya cair, gelap, dan dalam kasus yang lebih serius, bisa mengandung darah.
    • Mual dan muntah: Beberapa pasien mungkin mengalami gejala ini saat perut mereka berkontraksi berlebihan. Muntah tidak mengeluarkan makanan tetapi terutama cairan lambung.
    • Hilangnya nafsu makan: Terjadi ketika bakteria HP menyebabkan ulser perut yang tidak diobati untuk waktu yang lama. Pasien mungkin merasa pahit di mulut mereka dan kehilangan nafsu makan.
    • Penurunan berat badan yang cepat: Kerusakan pada lambung dan duodenum menghambat kemampuan pasien untuk menyerap nutrisi. Mereka dapat dengan mudah kehilangan berat badan dan mengalami insomnia.
  3. Perkembangan Penyakit Infeksi bakteria HP yang menyebabkan ulser perut dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dideteksi dan diobati dengan cepat, termasuk:

    • Perdarahan lambung: Keadaan ini terjadi ketika ulser menembus ke dalam kapiler dan arteri lambung, menyebabkan darah dalam tinja atau muntah. Jika tidak diobati, perdarahan kronis dapat menyebabkan kehilangan darah yang mengancam jiwa.
    • Perforasi lambung: Ulser perut yang parah dapat menyebabkan lubang pada lambung. Ini adalah keadaan medis yang memerlukan perawatan segera atau dapat menyebabkan peritonitis, yang dapat mengancam nyawa.
    • Stenosis pilorus: Ditandai oleh penyempitan pilorus, yang menghalangi makanan dan cairan lambung dari masuk ke duodenum. Pasien dengan stenosis pilorus berisiko muntah setelah makan, disertai dengan nyeri epigastrium. Tanpa intervensi medis, pasien dapat mengalami dehidrasi dan kehilangan elektrolit yang parah, mengancam kehidupan.
    • Kanker perut: Bakteria HP menyebabkan ulser perut kronis dan merupakan penyebab utama kanker perut. Gejala penyakit ini sering kali dapat disamarkan dengan gejala ulser perut biasa. Oleh karena itu, pasien harus menjalani pemeriksaan endoskopi untuk mencegah komplikasi.
  4. Pengobatan dan Pencegahan 4.1 Pengobatan Bakteria HP yang Menyebabkan Ulser Perut: Dalam kasus di mana pengobatan eliminasi bakteria HP diperlukan, dokter mungkin meresepkan kombinasi obat yang mengurangi asam lambung dan antibiotik untuk membunuh bakteria HP sesuai dengan rejimen tertentu. Kursus pengobatan HP biasanya berlangsung selama 1-2 bulan, dan penting untuk mematuhi instruksi dokter dengan ketat untuk menentukan keberhasilan terapi. 4.2 Pencegahan Infeksi Bakteria HP: Bakteria HP dapat menyebar melalui berbagai cara, oleh karena itu, setiap orang harus sadar untuk mencegah infeksi dengan mengikuti saran berikut:

    • Konsumsi makanan yang dimasak dengan baik; hindari makanan mentah seperti salad, sushi, darah mentah, dan sayuran mentah.
    • Berhati-hati saat bersentuhan dengan orang yang terinfeksi bakteria HP: hindari berbagi barang-barang pribadi, seperti perlengkapan mandi; jangan berbagi peralatan makan; batasi berbagi makanan; hindari memberikan makanan satu sama lain; jangan berbagi makanan dengan anak-anak.
    • Cuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Pastikan untuk mencuci tangan secara menyeluruh
Back to blog